Senin, 28 Januari 2013

[FF] Voice of My Heart Chapter 2 of 3

Annyeong^^ saia kembali dengan lanjutan ff ku ini mian kalo lama banget, semoga ceritanya ga pada lupa n juga dapat menghibur siapapun yang baca. Amin... Apalagi bacanya ditemenin ama musiknya INFINITE :D OnKey langsung aja...
 
 
^Happy Reading^
 
 
Voice of My Heart
Author : Widya Vitaloka Setiawati
Genre : Friendly, Family, Romance
Lenght : 2 of 3
Cast :
-Shin Chayu *original Cast*
-Infinite Lee Howon (Hoya)
-Infinite Kim Myungsoo (L)
-Song Minjin (Author) *eksis itu penting haha XD*
-Other cast
 
 
V o i c e of M y H e a r t
 
 
Ingin rasanya seluruh perasaan yang terpendam selama ini dihati kita dapat kita utarakan pada orang lain. Tapi itu benar-benar sangat sulit. Jika hati kita dapat bersuara, ingin sekali rasanya menumpahkan segala perasaan yang ada dihati. Tapi itu mustahil, karena nyatanya tak ada seorangpun yang bisa mendengar suara hati kita, karena memang kita tidak mau mengutarakannya. Kenapa hati kita begitu sulit untuk dipahami?
 
 
===AUTHOR PoV===
 
 
Pagi-pagi ditaman belakang sekolah terdapat dua anak manusia yang berlainan jenis sedang berbincang-bincang dengan asyiknya dibangku taman sekolah tersebut, kedua anak manusia itu adalah sahabat yang sangat dekat.
 
 
"Eh Sungjong... Aku ajarin nari GB dums... kamukan paling jago, yayaya... Please..." ucap seorang yeoja memohon pada teman namjanya, Sungjong yang memang sangat terkenal akan gerakannya yang sangat lues ketika menari ala GB.
 
 
"Boleh. Tapi... wani piro haha" jawabnya yang langsung membuat tawa mereka berdua meledak, namun tawa mereka tak berlangsung lama karena tiba-tiba saja sebuah aura aneh menyelimuti suasana pagi mereka yang cerah.
 
 
"Sungjongie, kau merasa ada yang aneh tidak?" tanya sahabat namja itu pada Sungjong.
 
 
"Ne Minjin-ah... aku merasakannya, ada apa ya?" tanya Sungjong balik dengan tampang horor, dan
 
 
'Puk' sebuah tangan mendarat dibahu keduanya dan mereka berduapun langsung berteriak hysterie.
 
 
"AAAAAaaaaaaaaaaaa"
 
 
"Kalian berdua kenapa?" tanya seorang namja berambut lurus cepak yang tampan dan mempesona yang tak lain dan tak bukan(?) adalah Myungsoo X3.
 
 
"AAAAAaaaaa..... -___- Yaampon ternyata kau namja nyasar yang kemarin ya? Huh... bikin kaget saja! Kirain hantu. Ada apa kau kemari? Nyasar lagikah" ucap Yeoja bernama Minjin itu dengan tampang setengah shock(?) begitu pula Sungjong.
 
 
"Tepat sekali. Mengganggu acara kami berdua saja." ucap Sungjong yang merasa ketenangannya dengan Minjin terganggu.
 
 
"Ani, memangnya aku tak boleh bergabung dengan kalian?" tanya Myungsoo dengan gaya co-olnya sambil duduk disebelah Minjin *Asyik XD*
 
 
"Boleh-boleh saja si, hanya saja jangan keluarkan aura aneh seperti tadi, kau benar-benar seperti L dikomik yang aku baca saja. Walaupun L karakter dalam komik, tapi aura yang terpancar dari L hampir sama anehnya denganmu. Ahaha... dan sepertinya kalau kami memanggilmu L tak buruk juga, lagian tokoh L dikomik yang kubaca juga ga kalah keren darimu kok hehe." ucap Minjin salting yang langsung membuat Myungsoo jadi tersenyum geli *sapa yang ga bakal salting coba kalo ngomong ama namja TOP si? X)*
 
 
"Emmm boleh juga..." ucap Myungsoo yang seterusnya akan author ketik dengan nama L walaupun ntar nyelip-nyelip nama aslinya dikit haha sambil tersenyum kearah Minjin dan pastinya ini bikin author klepek-klepek ngebayanginnya #plakk
 
 
"Kacang mahal, kacang mahal!!!" ucap Sungjong dengan nada kesal karena merasa dikacangin oleh sahabatnya dan juga L.
 
 
"Haha... Sabar ya Jong... Pasti, semuanya akan ada jalannya kok." ucap Minjin yang langsung membuat Sungjong mengkerucutkan bibirnya.
 
 
"Huh, lagi-lagi kata itu! Ada yang lain ga si?" ucap Sungjong jengkel dan pastinya siapa saja yang merasa aku gituin haha XD Dan begitulah awal mula kenapa Myungsoo bisa dipanggil L :D #halah
 
 
V o i c e of M y H e a r t
===Pulang sekolah===
 
 
"Chayu-ah... kau tak pulang?"
 
 
"Ah Sungjong-ssi hehe, ani... Aku... aku hanya sedang menunggu waktu latihanku tiba. Kau sendiri, kenapa belum pulang?"
 
 
"Ohoho, aku sedang menunggu Minjin dan anggota baru kami yang aneh. Kau mau ikut tidak kerumahku? Hari ini ummaku memasak banyak makanan hehe sayangkan kalau tidak dihabiskan. Eottokhe?" tawar Sungjong yang sukses membuat hati Chayu seperti dihantam palu besar.
 
 
"Aniya, gomawo Sungjong-ssi... Aku tidak ingin merepotkanmu :)" ucap Chayu sambil berusaha tersenyum.
 
 
"Ani, ummaku pasti akan sangat senang kalau kau juga ikut. Lagipula tak merepotkan kok. Iyakan Minjin-ah." ucap Sungjong yang langsung memberi pertanyaan pada Minjin yang baru saja datang bersama L dan tentunya ia kebingungan namun tetap saja menganggukkan kepalanya.
 
 
"Tuhkan... Tak akan merepotkan. Oh iya, kenalkan ini anggota baru kami, L."
 
 
"Heh? Myungsoo? Sedang apa kau? L? Bagaimana kalian bisa saling kenal? Padahal dia itu orang yang sangat ANEH!" ucap Chayu sambil memberi penekanan diakhir kalimat dan menunjuk L dengan jari telunjuknya.
 
 
'Bletak'
 
 
Sebuah jitakan mendarat mulus dikepala Chayu, siapa lagi kalau bukan L yang melakukannya. Dan ini langsung membuat Sungjong dan Minjin tertawa.
 
 
"Haha, ternyata kau juga merasakannya ya Chayu-ah? Kukira hanya aku dan Minjin saja ckck. Yasudah ayo sekarang kita kerumahku."
 
 
V o i c e of M y H e a r t
 
 
Setelah mereka berempat menempuh jarak yang cukup dekat dari sekolah menuju rumah Sungjong, karena memang rumah Sungjong ceritanya berada di gang masuk(?) seberang jalan depan sekolah mereka. *ah~ belibet banget kalimatnya*
Mereka berempat langsung disambut umma dan dongsaeng Sungjong ketika sudah sampai dirumah Sungjong. Dan tentunya mereka langsung menuju ruang makan yang tersedia berbagai macam makanan yang lezat.
 
 
===CHAYU PoV===
 
 
Hemm, rasanya menyenangkan sekali bisa merasakan kehangatan keluarga. Meskipun ini bukan keluargaku tapi aku sudah sangat senang dapat merasakan kehangatan itu. Dan rasanya benar-benar sangat menyenangkan dapat bercanda dan kadang sedikit pertikaian kecil antara Sungjong, Minjin dan adiknya Sungjong saat acara makan. Hehe sungguh  sangat lucu. Andai saja aku juga punya adik seperti adiknya Sungjong, pasti akan sangat menyenangkan dan aku tak akan merasa kesepian. Kenapa appa dan umma hanya menciptakan aku seorang ya? Kenapa? Apa mereka memang membiarkan aku kesepian seperti ini?
 
 
"Nak Chayu, tidak baik melamun saat makan. Cepat habiskan makanannya dan tambah lagi^^" ucap umma Sungjong yang langsung menyadarkanku dari lamunan singkatku.
 
 
"Ah... ne ahjumma^^" entah kenapa aku merasa sangat senang diperhatikan seperti ini dan ini membuat nafsu makanku jadi bertambah =='!
 
 
V o i c e of M y H e a r t
 
 
"Jeongmal gamsahamnida ahjussi, ahjumma, Sungjong-ssi, dan dongsaeng yang imut ini atas semuanya. Kami benar-benar sangat berterimakasih. Emmm karena sekarang sudah hampir pukul 5, kami permisi dulu. Annyeong haseyo^^"
 
 
"Ne annyeong haseyo... hati-hati dijalan. Kapan-kapan mainlah kemari ya^^" ucap umma Sungjong ketika kami berpamitan. Hiks... sungguh pemandangan yang sangat indah menurutku.
Lalu kami bertiga. Aku, Minjin, dan juga Myungsoo pun berjalan menjauhi rumah Sungjong dan menuju sekolah kembali karena aku dan Myungsoo akan latihan, sedangkan Minjin ia menunggu dijemput disana.
 
 
"Minjin-ah, bagaimana kau bisa mengenal Myungsoo?" tanyaku agak berbisik padanya.
 
 
"Oh jadi nama L yang sesungguhnya itu Myungsoo ya? Hehe, jadi kemarin aku dan Sungjong tidak sengaja bertemu dengan L didekat perpustakaan lalu kami menghampirinya dan menanyakan mau kemana dia? Karena sudah kuhitung bersama Sungjong, L sudah melewati perpus sampai 5 kali. Dan tidak taunya dia kebingungan mencari dimana ruang musik. Padahalkan ruang musik sangat jauh dari perpus ==' benar-benar orang aneh! Kenapa tidak tanya saja dimana ruang musik pada orang-orang yang berlalu lalang disana ya? Sangat sangat sangat aneh! Lalu kami berdua mengantarnya keruang musik, nah dari situlah awal mula kenapa kami bisa kenal, begitu ceritaku. Apa ceritamu? Hehe" Aish... KIM MYUNGSOO kau keterlaluan! Ternyata dia membohongiku huft... kau berhutang satu jitakan L!!! "OMONA..." teriak Minjin yang tiba-tiba saja langsung berlari cepat menuju jalan raya yang jaraknya masih 3 meter lagi. Kenapa dia? Dan kulihat L juga menyusulnya. Ada apa juga dengannya? O... omona...
 
 
"MINJIN-AHhhh~ APA YANG KAU LAKUKAN??? AWASSSSS"
 
 
===AUTHOR PoV===
 
 
'CKITTT brakkkkk'
 
 
Suara decitan ban mobil dan benturan mobil yang menghantam trotoarpun sangat jelas terdengar. Karena hampir saja seorang anak kecil tertabrak mobil itu. Kalau saja sang pengemudi mobil itu tidak segera membanting stirnya kekanan dan seseorang tidak mendorong tubuh anak kecil itu, pasti nyawa anak kecil itu sudah melayang. Dan akibat kejadian ini jalanan menjadi macet dan banyak orang yang menghentikan aktivitas mereka dijalan untuk melihat apa yang terjadi.
 
 
"Hiks,,, Yoogeun-ah... Kau tak papa nak" ucap seorang ahjumma yang langsung menghampiri anaknya dan langsung memeluk anaknya  itu. "Hiks... gamsahamnida nona"
 
 
"Huu u u... umma..." tangis anak kecil itupun langsung pecah ketika ummanya datang menghampirinya.
 
 
"Kalian tak apa-apa?" tanya sang pengemudi mobil tadi setelah turun dari mobilnya dan menghampiri anak kecil itu dan juga seseorang yang menyelamatkannya yaitu Minjin.
 
 
"Ne... kami tak apa-a..." jawab Minjin yang terputus karena tiba-tiba saja sebuah tangan menyeretnya ketepi jalan dan menjauh dari kerumunan dengan paksa.
 
 
"Aish... Apa yang kau lakukan L? Tanganku saakittt!!!" ucap Minjin sambil memukul-mukul tangan L yang memegang erat pergelangan tangannya namun perkataannya sama sekali tak dihiraukan oleh L. Setelah dirasa agak jauh L pun segera melepaskan tangannya dan memandang Minjin dengan tatapan emosi.
 
 
"APA YANG KAU LAKUKAN HAH??? KAU INGIN MENJADI PAHLAWAN??? DASAR BODOH!!! TADI ITU SANGAT MEMBAHAYAKAN DIRIMU KAU TAHU???!!!!" bentak L penuh emosi yang langsung membuat Minjin mematung ditempat dengan perasaan yang menyesakkan dada. " KALAU TADI KAU TERTABRAK BAGAIMANA HAH? NYAWAMU BISA MELAYANG KAU TAHU!!!" lanjut L yang masih membentak Minjin.
 
 
"Sudahlah L, kau jangan membentaknya seperti itu!!!" ucap Chayu mencoba meredakan emosi L agar tak membentak Minjin lagi, walaupun Chayu mengerti L melakukan itu karena ia khawatir pada Minjin sama seperti dirinya. Tanpa diduga oleh Changmin(?), L pun langsung memeluk Minjin.
 
 
"Pabo yeoja! Kau benar-benar membuatku khawatir kau tahu!" ucap L dengan nada yang mulai melembut, yang langsung membuat tangis Minjin jadi pecah. Lalu Minjinpun menangis sesenggukkan dipelukan L. Sedangkan Chayu, ia jadi ikut menangis melihat kejadian dihadapannya itu. Namun tiba-tiba saja L langsung memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa sangat sakit entah apa itu penyebabnya.
 
 
"A... argh..." erang L yang sepertinya sudah tak kuat menahan rasa sakit dikepalanya, dan hal ini langsung membuat Minjin dan Chayu terkejut.
 
 
"L kau kenapa?" tanya Minjin dan Chayu khawatir.
 
 
"Argh... ke...kepalaku... ra... sanya sa..." ucapan L langsung terputus karena tiba-tiba saja L pingsan dan ini semakin membuat Minjin dan Chayu kebingungan. Apa yang terjadi dengan L?
 
 
"Chayu-ssi help me, aku tidak kuat menahan tubuh L." ucap Minjin sambil mengibit-ngibitkan(?) tangannya kearah Chayu tanda sangat membutuhkan bantuan.
 
 
"Ah eottokhe? Emmmm..... kau tahanlah sebentar lagi Minjin-ssi, aku akan meminta bantuan dulu." ucap Chayu dan mulai beranjak mencari bantuan, namun sebelum Chayu beranjak pergi, Minjin langsung menahannya.
 
 
"CHAMKANMAN CHAYU-ssi!!! Kalau itu pasti akan lama, lebih baik gunakan gerobak sampah dekat tiang listrik itu. Kita bawa L menggunakan gerobak sampah itu!" ucap Minjin yang langsung membuat Chayu tertawa terbahak-bahak disaat genting seperti ini dan hal ini langsung membuat Minjin menampakkan tampang garangnya.
 
 
"Chayu-ssi, ayolah cepat! Ini termasuk pertolongan pertama. Aku sudah tidak kuat nich" ucap Minjin memohon pada Chayu. Sedangkan Chayu ia mulai berjalan mendekati gerobak sampah didekat tiang listrik yang tak jauh dari tempat mereka bertiga berdiri sambil masih tertawa gaje.
 
 
"Ahjussi, saya pinjam gerobak sampahnya sebentar ya? Ya. Nanti pasti akan saya kembalikan kok. Ya. Gamsahamnida. Ya." tanya dan jawab Chayu cepat sambil memdorong gerobak sampah itu cepat-cepat dengan masih tertawa gaje. Ia tak habis pikir pada Minjin, dari mana dia dapat ide seaneh ini haha.
 
 
'brukkk' dengan segera Minjin menjatuhkan tubuh tak berdaya L kedalam gerobak sampah yang dibawa Chayu tadi. Untung gerobaknya habis dicuci bersih oleh pemiliknya sehingga tak kotor dan tak berbau tidak sedap. Dengan segera Minjin dan Chayu mendorong gerobak sampah itu menuju kesekolah mereka.
 
 
V o i c e of M y H e a r t
 
 
"Aish... ternyata sekolah kita sudah mulai sepi Minjin-ssi. Kenapa tak ada yang menampakkan diri ya? Harusnya kan masih ada siswa-siswa basket dan juga siswa-siswi yang akan latihan vokal? Kenapa sepi begini ya?" heran Chayu yang mendapati sekolah mereka sepi.
 
 
"Ah ada. WOOHYUNNIIIIEEEE, HOYAAAAA-SSIIIII, DONGWOOOO-SSSIIIII TOLONG KAMIIIIIII" teriak Minjin meminta bantuan pada HyunYaDong ketika mendapati sosok Woohyun, Hoya, dan Dongwoo yang baru saja keluar dari ruang klub basket.
 
 
'Deg'
 
 
"Aish... kenapa harus Hoya?" batin Chayu sambil merasakan jantungnya yang berdebar sangat cepat. Lalu Woohyun, Hoya, dan Dongwoo pun berjalan menuju ketempat Chayu dan Minjin.
 
 
"Ada apa?" tanya Woohyun ketika sudah ada dihadapan Minjin dan Chayu.
 
 
"Bisa tolong bantu kami bawa L ke UKS?" pinta Minjin yang langsung membuat HyunYaDong mengernyitkan keningnya.
 
 
"L?" tanya mereka bertiga berbarengan.
 
 
"Emmm ma-maksud Minjin itu, Myungsoo..." jawab Chayu gugup dan tak berani menatap Hoya, ia hanya berani menatap Woohyun dan Dongwoo.
 
 
"O~ dimana dia sekarang?" tanya Hoya.
 
 
"Tuch, digrobak sampah" jawab Minjin sambil menunjuk gerobak sampah yang terdapat L itu. Dan hal ini langsung membuat Hoya, Woohyun dan Dongwoo tertawa terbahak-bahak.
 
 
"Hahaha ide ajaib dari siapa ini wkwkwk, untung gerobaknya bersih hahaha kalau tidak aku tak mau membantu mengangkat L ke UKS" ucap Dongwoo yang langsung membuat Minjin nyengir kuda, lalu Dongwoo dan Woohyun pun segera membawa L ke UKS disusul dengan Minjin dibelakang mereka berdua. Sedangkan Chayu ia memilih tidak ikut karena harus mengembalikan gerobak sampah yang dipinjamnya tadi.
 
 
"Hehe..." tawa Chayu ringan ketika mengingat kembali peristiwa barusan. "Huft, kenapa teman-temanku unik-unik ya? hehehe" lanjut Chayu sambil mulai mendorong gerobak sampahnya.
 
 
"Hem benarkah? Apakah aku termasuk? Dan bolehkah kubantu mendorong gerobaknya?" tanya Hoya yang langsung mengagetkan Chayu dan hal ini langsung membuat jantung Chayu berdetak sangat cepat melebihi dari yang biasanya saat bertemu Hoya. Karena saking cepatnya detak jantung Chayu ia jadi merasakan sesuatu yang menyesakkan namun menyenangkan(?) dan Chayupun langsung memegangi dadanya dan hal ini langsung membuat Hoya kebingungan dan panik.
 
 
"Chayu-ssi, kau kenapa? Kau baik-baik saja? Dadamu terasa sakit ya? Sebaiknya kita segera ke UKS, kau masih kuatkah untuk berjalan ke UKS? Apa mau kubantu? Atau... atau..." ucap Hoya kebingungan mau berkata apa lagi dan ucapannya sangat cepat secepat kereta Shinkansen dan hal ini langsung membuat Chayu tertawa.
 
 
"Hehehe, aku sudah baik-baik saja Hoya-ssi. Sekarang sudah tak begitu sesak lagi. Hehe... Terimakasih kau sudah khawatir seperti itu." ucap Chayu sambil menunjukkan senyumannya yang sangat manis pada Hoya. Sedangkan Hoya ia jadi mematung dan wajahnya memerah karena ucapan Chayu barusan.
 
 
"Yeppeoda" batin Hoya.
 
 
V o i c e of M y H e a r t
 
 
"Aku pulang~" ucap Chayu malas ketika memasuki rumahnya.
 
 
"Sekarang sudah pukul 7.30 malam. Kenapa kau baru pulang Shin Chayu?" ucap seseorang tegas yang langsung membuat Chayu menghentikan langkahnya dan menatap orang yang berdiri dihadapannya.
 
 
"A...ppa..." panggil Chayu dan kini wajahnya terlihat sangat senang lalu Chayu pun mulai berjalan menuju appanya dan ingin memeluk appanya, tapi belum sempat ia memeluk appanya. Appanya langsung membalikkan tubuhnya dan membelakangi Chayu.
 
 
"Ikut appa keruang kerja!" ucapnya tanpa memperdulikan Chayu dan mulai berjalan menuju ruang kerjanya.
 
 
"Kenapa? Kenapa appa jadi seperti ini padaku?" batin Chayu kecewa dengan sikap appanya yang tak seperti harapannya.
 
 
"Kenapa masih disitu? Cepat ikut appa!" ucap appa Chayu datar namun tinggi(?)
 
 
"Ne appa..." jawab Chayu sambil menundukkan kepalanya dan mulai berjalan mengikuti appanya.
 
 
@Ruang kerja
 
 
"Bisa beri penjelasan pada appa kenapa kau pulang semalam ini Shin Chayu?" tanya appa Chayu tegas setelah mereka berdua sampai diruang kerja appanya.
 
 
"Aku... aku ada tambahan appa untuk, untuk persiapan... lomba menyanyi" jawab Chayu terputus-putus dan takut-takut.
 
 
"Bukankah appa sudah melarangmu untuk menyanyi! Kenapa kau masih saja membantah perkataan appa?! Mulai besok tidak usah ikut acara bodoh itu!!! Kau mengerti Shin Chayu!" ucap appa Chayu sambil memberi penekanan disetiap perkataannya.
 
 
"Kenapa appa? Aku sangat suka menyanyi. Apakah aku tidak boleh melakukan apa yang kusuka. Kumohon appa... jangan larang aku." mohon Chayu pada appanya. Namun sayang perkataannya tidak dihiraukan oleh appanya.
 
 
"Appa tidak mau tahu alasanmu, yang jelas besok kau tidak usah datang keapalah itu. Kalau sampai kau membantah perkataan appa, appa tidak akan segan-segan mengurungmu dikamar selama seminggu sampai kau menuruti perkataan appa!!! Kau mengerti!!!" ucap appa Chayu yang langsung membuat Chayu shock mendengarnya. "Satu lagi, lusa kita ada pertemuan antar keluarga. Kau harus persiapkan dirimu baik-baik." lanjut appa Chayu yang menambah catatan shock Chayu(?)
 
 
"A... apa... maksud appa barusan? Pertemuan antar keluarga? U, untuk apa, Appa?" tanya Chayu yang tak percaya dengan ucapan appanya barusan.
 
 
"Kau akan appa jodohkan dengan anak rekan kerja appa diperusahaan. Sudah, pergilah kekamarmu dan ingat pesan appa. Jangan pernah ikut acara bodoh itu!" tegas appa Chayu.
 
 
"SHIREO!!! Kenapa appa seenaknya saja mengatur hidupku? Aku, aku bukan mainan appa. Aku manusia yang butuh KEBEBASAN! APA APPA TAHU?" bentak Chayu pada appanya. Dan
 
 
'plakkk'
 
 
Sebuah tamparan mendarat mulus dipipi Chayu.
 
 
"Hiks, AKU BENCI APPA!!!" ucap Chayu sambil memegangi pipinya yang baru saja ditampar appanya dan berlari menuju kamarnya. "Hiks, kenapa appa jadi seperti ini padaku?" lirih Chayu ketika sudah sampai dikamarnya dan iapun langsung menangis sejadi-jadinya.
 
 
V o i c e Of M y H e a r t
 
 
"Aku pulang" ucap Myungsoo ketika memasuki rumahnya.
 
 
"Myungsoo, kau sudah pulang nak. Cepat keruang makan, makananmu sudah siap disana."
 
 
"Aku malas umma. Aku ingin istirahat saja." jawab Myungsoo singkat dan berjalan menuju kamarnya. Ketika sudah sampai kamarnya, L langsung mengunci pintu kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya dikasur empuk miliknya. Entah kenapa sejak kejadian L pingsan, ia jadi merasa ada yang aneh dengan dirinya. Kepalanya jadi terasa sakit secara mendadak disertai bayangan-bayangan aneh yang berputar dikepala L namun tak begitu jelas apa itu. L pun mencoba mengingat-ingat kembali bayangan yang tak jelas dikepalanya, namun rasa sakit itu tiba-tiba saja muncul kembali.
 
 
"Aghh, sebenarnya ada apa denganku?" ucap L sambil memegangi kepalanya yang terasa amat sangat sakit dan bahkan memukul-mukul kepalanya karena tak kuat dengan rasa sakit yang tiba-tiba menyerangnya itu. "HARRGGGHHHH" teriak L frustasi karena rasa sakit itu tak kunjung hilang sampai akhirnya L pun pingsan.
 
 
V o i c e Of M y H e a r t
-Keesokkan harinya-
 
 
Dengan langkah malas Chayu berjalan keluar kamarnya. Matanya masih sembab dan bengkak akibat menangis semalaman.
 
 
"Selamat pagi nona Chayu" Sapa seorang pelayan dirumahnya sambil membungkukan badannya pada Chayu yang tak lain adalah kepala pelayan dirumahnya. "Nona Chayu tidak apa-apa?" tanyanya ketika menyadari mata Chayu yang bengkak dan sembab itu.
 
 
"Anida, aku baik-baik saja. Dan bisakah bibi Han tidak memanggilku 'nona'? Aku sangat risi jika dipanggil seperti itu hehe" jawab Chayu ceria.
 
 
"Tapi nona..."
 
 
"Tidak ada tapi, tapi-an. Huu uu u ToT bibi Han, adakah cara supaya bengkak dimataku ini mengempes? Aku malu kalau sampai orang-orang disekolah melihatku dalam kondisi seperti ini. Huu u u, kumohon bibi Han." ucap Chayu yang langsung membuat bibi Han tersenyum mendengarnya.
 
 
"Nona dikamar saja dulu, saya akan ambilkan air hangat dan makanan nona kemari."
 
 
"Ehem bibi Han. Kenapa bibi Han masih saja memanggilku nona. Padahal aku sudah lama menyuruh bibi Han memanggil namaku saja. Huu uu apakah sesulit itu. Hehe, baiklah kalau begitu." ucap Chayu sambil berjalan masuk kekamarnya lagi dan menutup pintunya. Dan hal ini langsung membuat bibi Han menggelengkan kepalanya melihat tingkah Chayu yang seperti itu.
 
 
"Sampai kapan nona akan menyimpan semua kesedihan nona sendiri?" guman bibi Han ketika pintu kamar Chayu tertutup.
 
 
tbc...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar