Annyeong^^ ini adalah FF pertama yang ku terbitkan di blog ku.
Maaf kalau ceritanya kurang berkenan.
Voice of My Heart
Author : Widya Vitaloka Setiawati
Genre : Friendly, Family, Love
Lenght : 1 of 3
Cast :
-Shin Chayu *original Cast*
-Infinite Lee Howon (Hoya)
-Infinite Kim Myungsoo (L)
-Song Minjin (Author) *eksis itu penting :D*
-Other cast
V o i c e of M y H e a r t
Setiap orang pasti memiliki suara hati mereka masing-masing. Dan tak seorangpun dapat mengetahui apa saja yang telah disuarakan oleh hati kita masing-masing. Tak seorangpun! Bahkan terkadang diri kita sendiri pun sulit untuk mengerti apa maksud suara hati kita sendiri.
===Chayu PoV===
Aku tahu, aku bukanlah manusia yang sempurna. Walaupun teman-temanku sering menganggapku begitu, tapi aku tak berpikir demikian. Aku menyimpan sejuta rahasia yang tak seorangpun tahu karena sifatku yang selalu ceria dan penuh semangat seperti tak punya beban apapun. Aku selalu berusaha menyembunyikan apa yang terjadi padaku pada semua orang, dan rasanya benar-benar sangat menyakitkan. Aku tak yakin sampai kapan aku bisa menahannya.
===AUTHOR PoV===
Seorang namja berambut lurus cepak tengah berjalan santai dikoridor sekolahnya yang baru dengan didampingi seorang guru pengajar menuju sebuah kelas. Setelah sampai disebuah kelas, namja itu disuruh menunggu diluar terlebih dahulu oleh guru pengajar itu sampai ia dipersilahkan untuk masuk kedalam kelas. Tak perlu menunggu lama sang guru pengajar itupun mempersilahkan namja itu masuk kedalam kelas setelah memberitahukan bahwa dikelas tersebut kedatangan murid baru.
"Silahkan masuk tuan Kim, dan perkenalkan diri anda pada teman-teman baru anda." ucap guru pengajar itu pada namja bermarga Kim itu.
"Gamsahabnida. Annyeong haseyo, Joneun Myungsoo Kim imnida. Mannaseo bangapseumnida." ucap namja bernama Myungsoo itu singkat dengan expresi datar. Dan hal ini langsung membuat yeoja yang ada didalam kelas tersebut terpana akan Myungsoo. Karena bisa dibilang Myungsoo itu termasuk dalam jajaran namja yang tampan. Apalagi akan sifatnya yang masih misterius dimata semua orang.
"Baiklah jika ingin bertanya-tanya padanya, kalian bisa melakukannya saat istirahat nanti. Tuan Kim, silahkan duduk dibangku yang masih kosong itu." ucap guru pengajar itu, lalu Myungsoo pun berjalan menuju bangku yang masih kosong didekat jendela, baris ke empat dari depan. Lalu pelajaranpun berlangsung setelah seluruh siswi yang ada berhenti berbisik-bisik dan dapat fokus pada pelajaran.
-Istirahat-
===CHAYU PoV===
Setelah jam pelajaran keempat selesai, aku langsung berlari menyusuri koridor sekolah yang mulai ramai. Hal ini dikarenakan aku harus segera menemui Park-sonsaengnim, guru musik disekolahku yang kabarnya menunjukku untuk mewakili sekolah dalam lomba menyanyi tingkat nasional. Sekarang aku telah sampai diruang guru dan dengan segera aku langsung menuju meja Park-sonsaengnim, tapi ternyata Park-sonsaengnim tidak ada ditempatnya. Mungkin Park-sonsaengnim belum selesai mengajar. Sekitar lima menit aku menunggu Park-sonsaengnim diruang guru, akhirnya Park-sonsaengnim datang juga, tapi ia tak sendiri. Ada seorang namja berambut cepak lurus, dan bisa dibilang wajahnya cukup tampan sedang berbincang-bincang dengan Park-sonsaengnim. Siapa ya namja itu? Aku seperti baru kali ini melihatnya.
"Oh Chayu... sedang apa kau disini?" tanya Park-sonsaengnim yang sepertinya baru menyadari kalau aku ada disini. Ish... kebiasaan Park-sonsaengnim yang paling tidak kusukai.
"Saya kemari karena ada yang bilang pada saya, kalau saya ditunjuk oleh sonsaengnim untuk mewakili sekolah dalam lomba menyanyi tingkat nasional. Benarkah itu Park-sonsaengnim?" tanyaku to the point pada Park-sonsaengnim.
"Memang benar, kau kutunjuk untuk mewakili sekolah kita dalam lomba menyanyi itu. Dan kenalkan ini Myungsoo, dia murid baru disekolah kita sekaligus dia akan menjadi pasangan duetmu nanti." ucap Park-sonsaengnim yang langsung membuatku shock. Kenapa dia bisa menjadi pasangan duetku? Diakan ceritanya murid barukan? Kenapa bisa dia yang dipilih?
"Mwo? Maksud sonsaengnim? Dia kan murid baru kenapa sonsaengnim memilihnya?" tanyaku yang merasa aneh dengan ucapan Park-sonsaengnim barusan.
"Hahaha... nanti kau pasti tau kenapa aku bisa memilihnya untuk menjadi pasangan duetmu. Baiklah, sekarang kalian berdua pergilah keruang musik dulu. Nanti aku akan meminta ijin pada guru pengajar kalian dijam berikutnya. Lalu segera menyusul keruang musik. Sudah sana, kalian pergilah dulu!" perintah Park-sonsaengnim yang raut wajahnya langsung berubah serius padahal tadi expresi dan sikapnya seperti tak selayaknya guru(?). Lalu aku dan Myungsoo pun segera pergi menuju ruang musik. Sepanjang perjalanan menuju kesana kami berdua hanya diam. Jujur saja, dari bentuk(?) orangnya sepertinya Myungsoo bukanlah orang yang banyak bicara -___- wes wes, image co-olnya benar-benar sangat dijaga.
"Myungsoo-ssi, kau pindahan dari mana?" tanyaku membuka topik pembincaraan, tapi kalian tau apa responnya terhadap pertanyaanku barusan? Dia hanya menatapku datar, sebentar pula lalu langsung mengalihkan pandangannya kearah depan -___-. Untuk pertama kalinya aku dicueki oleh teman sekolahku. Lalu akupun bertanya lagi dengan topik yang berbeda, dan kalian tahu? Ia melakukan hal yang sama, menatap datar kearahku dan sebentar -___- benar-benar namja aneh. Dan sepertinya arti tatapan datarnya itu dia seperti berucap 'jangan tanya-tanya. Kau tahu!' hei... memangnya tidak boleh? Kalau tidak bertanya sesat dijalan baru tau rasa kau.
"Kau itu benar-benar manusia aneh tuan Myungsoo!!!" ucapku sambil menjambak rambutnya lalu segera saja aku berlari meninggalkannya dan tak lupa menjulurkan lidah tanda mengejek hehe nakal? memang beginilah aku kalau sudah kesal, aku tak akan memandang siapapun korbannya kalau sudah begini. Dan kulihat ia hanya menatapku dengan expresi kaget namun tetap dengan gaya co-olnya yang kuakui memang co-ol haha.
Sudah 15 menit berlalu, seluruh murid yang ditunjuk oleh Park-sonsaengnim sudah datang semua termasuk Park-sonsaengnim pun juga sudah datang keruang musik, tapi Myungsoo belum juga sampai diruang musik. Ada apa dengannya? Apa dia tersesat?
"Chayu! Mana Myungsoo? Bukankah tadi kalian datang kesini bersama?" tanya Park-sonsaengnim padaku.
"Eum... Myungsoo, dia... aku pergi dulu sonsaengnim Myungsoo nyasar soalnya" ucapku cepat lalu berlari keluar dari ruang musik sebelum diceramahi oleh Park-sonsaengnim. Ketika aku sudah keluar dari ruang musik tiba-tiba saja ada orang yang menjitak kepalaku.
'bletak'
"Aigoo... apha" ringisku sambil mengusap-usap kepalaku yang baru saja dijitak orang.
"Siapa bilang aku nyasar" ucap seorang namja dengan nada yang terkesan sangar, lalu aku pun mencari sumber suara yang berasal dari arah sampingku, dan ternyata orang itu...
"Eh Myungsoo, hehe kukira adik kecil nyasar ternyata egak ya?" ucapku yang langsung ditatap membunuh olehnya. "huaaa... kabur..." lalu akupun segera masuk lagi kedalam ruang musik tapi sebelum itu terjadi Myungsoo menarik rambut panjangku yang kuikat ekor kuda. Alhasil aku kembali ketempatku semula.
"Aish... Myungsooooo aphayo!"
"Kulakukan ini juga karena ulahmu." ucapnya singkat lalu masuk kedalam ruang musik. Ah jinjja... dia benar-benar aneh dan menyebalkan Huft... -3
V o i c e of M y H e a r t
"Dua minggu lagi lomba menyanyi tingkat nasional sudah dimulai, kuharap kalian semua dapat menjalani latihan dengan tekun dan rajin. Kita akan mengikuti 5 kategori lomba menyanyi tingkat nasional kali ini. Dan saya juga sudah menentukan siapa saja orangnya lalu saya juga sudah membuat daftar lagu yang bisa kalian pilih nanti. Untuk kategori menyanyi lagu nasional kalian semua akan maju, lalu untuk solo putra kuserahkan pada Nam Woohyun, dan yang putri kuserahkan pada Shin Chayu. Untuk grup kuserahkan pada Kim Sungkyu dkk dan masukkan Myungsoo kedalamnya juga. Lalu duet kuserahkan pada Shin Chayu dan Kim Myungsoo. Baiklah kurasa cukup sekian, bagi yang tidak terpilih kalian akan menjadi cadangan. Ada yang keberatan?" jelas Park-sonsaengnim panjang lebar pada siswa-siswi yang ada diruang musik ini dan tak ada yang keberatan atas keputusan Park-sonsaengnim barusan, karena memang tak ada yang berani untuk menyatakan keberatannya. Lalu kamipun sibuk memilih lagu yang akan kami nyanyikan nanti dan setelah memilih lagunya, kamipun mulai berlatih. Hem... aku paling suka saat-saat seperti ini ^u^ karena rasanya kita tak sendirian.
"Chayu-ssi, jangan melamun saja. Ayo latihan!"
"Ah...n...nne Ho... Hoya-ssi >///<" huh,,, bikin deg deg-an aja. Untung jantungku tidak copot. Hehe... Hoya... dia adalah namja yang kusuka. Tapi jujur saja aku takut menyatakan perasaanku padanya karena takut ditolaknya. Pengecut? Mau bagaimana lagi? Aku lebih suka menyimpan perasaanku ini daripada mengutarakannya. Selain takut ditolak, malu kan kalau yeoja yang menyatakannya duluan.
V o i c e of M y H e a r t
Tak terasa kami sudah berlatih selama 4 jam lamanya bertepatan saat jam pulang sekolah. Walaupun bukan 4 jam penuh latihan hehe. Dan aku juga jadi tahu alasan kenapa Myungsoo bisa jadi pasangan duetku. Ternyata suaranya benar-benar sangat unik haha..
"Baiklah sekian dulu latihan kita hari ini. Tapi sepertinya kita harus membuat jadwal untuk latihan, tidak mungkin kalian mengorbankan jam belajar kalian disekolah hanya untuk latihan bukan?" ucap Park-sonsaengnim yang langsung disambut anggukan oleh semuanya.
"Sepulang sekolah bagaimana Park-sonsaengnim?" usulku.
"Jangan, kalau sepulang sekolah aku, Hoya,dan Dongwoo ada latihan basket untuk persiapan pertandingan persahabatan seminggu lagi." jawab Woohyun cepat. Aku sempat kaget waktu Woohyun mengatakan itu. Oh my God, orang ini benar-benar hebat.
"Hem... kalau seperti ini akan sulit jadinya. Latihan basket tak mungkin hanya sebentar. Belum lagi istirahat untuk memulihkan tenaga. Ada usul lain?" tanya Park-sonsaengnim.
"Kami tak masalah kalau tidak istirahat. Pukul 5 sore bagaimana?" ucap Hoya yang langsung disetujui oleh semuanya.
"Baiklah kalau begitu latihan akan dimulai pukul 5 sore. Untuk hari Sabtu dan Minggu tidak ada latihan, karena pastinya kalian butuh waktu santai yang full kan haha. Tapi ini khusus minggu ini kalau minggu depan kita akan latihan untuk persiapan. Yasudah kalian bisa pulang sekarang."
"Baik Park-sonsaengnim. Gamsahamnida..." lalu kami semua pun pulang kerumah masing-masing. Huft... pulang ya? u,u
-at Chayu's home-
"Aku pulang" ucapku pelan dan malas ketika memasuki rumahku. Sepi... benar-benar sangat sepi. Karena hanya ada aku dan beberapa pelayan dirumahku ini. Appa dan Umma ku sangat sibuk dengan pekerjaan mereka, sehingga jarang sekali pulang. Aku sangat rindu pada appa dan umma. Apa jika aku sakit parah appa dan umma akan selalu ada bersamaku? Hanya kalimat itu yang terus terngiang dikepalaku jika dirumah, aish... ani, kau tidak boleh berpikiran seperti itu Shin Chayu. Walaupun appa dan umma jarang pulang kau harus tahu, semua itu untukmu karena mereka menyayangimu. Ne...karena mereka menyayangiku... sampai-sampai tak memiliki waktu untukku, hiks benar-benar menyedihkan sekali aku...
===AUTHOR PoV===
"Bagaimana sekolah barumu Myungsoo? Apakah menyenangkan?"
"Molla. Aku malas membahasnya umma." ucap Myungsoo pada ummanya lalu berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai dua rumahnya. Ya, seperti yang kalian tau Myungsoo adalah seorang namja yang sangat irit kata(?). Sesampainya dikamar ia langsung menjatuhkan tubuhnya dikasur empuk miliknya.
"Sepertinya aku pernah melihat yeoja itu. Tapi dimana?" ucap Myungsoo pelan sambil memejamkan matanya. Dan tak terasa iapun jadi tertidur.
V o i c e of M y H e a r t
"Myungsoo-ah... makan malam sudah siap ayo turun. Appa dan dongsaeng mu sudah menunggu dibawah." teriak umma Myungsoo dari depan pintu kamar Myungsoo, namun tak ada jawaban, lalu umma Myungsoo pun memasuki kamar Myungsoo dan menemukan Myungsoo yang tak sadarkan diri karena sedang tidur. Lalu umma Myungsoo pun berjalan mendekati anaknya dan mulai mengelus lembut kepala putranya.
"Hem... bekas lukanya masih ada. Cepat atau lambat Myungsoo pasti akan mengingat semuanya." ucap Umma Myungsoo sambil menatap sedih anaknya.
"Jagi... kenapa kau tak segera turun dengan Myungsoo?" ucap appa Myungsoo yang menyusul umma Myungsoo menuju kamar Myungsoo, namun setelah sampai akhirnya appa Myungsoo tau alasan kenapa mereka tidak turun-turun kebawah. "Sudahlah jagi... sebaiknya kita biarkan saja Myungsoo tidur. Dia pasti butuh banyak istirahat." lanjut appa Myungsoo lagi. Lalu appa dan umma Myungsoo pun keluar dari kamar Myungsoo dan tak lupa menutup pintunya lagi. Tanpa mereka sadari sesungguhnya Myungsoo sudah bangun sejak ummanya datang. Ia jadi dibuat bertanda tanya besar dengan ucapan ummanya tadi. 'Cepat atau lambat aku pasti akan tau? Apa maksudnya?" batin Myungsoo yang merasa sangat janggal dengan ucapan ummanya tadi. Dan yang pasti kalian juga dibuat bingung dengan ceritaku bukan hehe. Yaudah lanjut aja.
V o i c e of M y H e a r t
-Keesokkan harinya-
"Eh Chayu, tadi kamu dipanggil Park-sonsaengnim, suruh keruangannya sekarang." ucap seorang teman Chayu. Dengan segera Chayu berlari menuju ruang guru. Karena kebiasaannya yang suka lari itu, saat belokkan menuju ruang guru tak sengaja ia menabrak seseorang dan 'brukkk' ia jatuh tersungkur.
"Aigoo... apha" guman Chayu pelan, lalu orang yang ditabrak Chayu itupun langsung jongkok.
"Kau tak apa-apa Chayu-ssi?"
'Deg'
Jantung Chayu langsung berdebar sangat kencang ketika mendengar suara orang yang ditabraknya. Dengan takut-takut ia pun melihat orang yang ditabraknya dan benar saja ternyata yang ditabraknya adalah Hoya kontan Chayu pun berteriak dan segera lari meninggalkan Hoya yang terkaget-kaget karena tiba-tiba saja Chayu berteriak ketika melihatnya.
"Woohyun, apa tampangku ini menyeramkan? Kenapa ia langsung kabur ketika melihatku?" tanya Hoya bingung pada Woohyun, sedangkan Woohyun hanya mengangkat bahu, Lalu ia berkata...
"Mungkin memang wajahmu menyeramkan haha" ucap Woohyun disertai tawa dan hal ini langsung membuat Hoya menatapnya tajam, tapi ia tak menghiraukannya dan malah mengejek Hoya. Dan akhirnya merekapun jadi kejar-kejaran dikoridor sekolah dengan bercanda.
V o i c e of M y H e a r t
'Chayu bodoh! Chayu bodoh! Kenapa kau harus berteriak begitu, ketika melihat Hoya? Pasti ia akan berpikir kau manusia teraneh yang pernah ia temui. Huuu... TOT image ku didepan Hoya hancur sudah, mana kami ga sekelas lagi, dia pasti berpikir aku benar-benar aneh." batin Chayu dengan wajah yang berantakkan(?)
"Yeoja aneh, kau menghalangi jalan." ucap Myungsoo sambil menarik rambut panjang Chayu yang diikat ekor kuda.
"Aish, MYUNGSOOOOO... Apho, bisa tidak si kau tidak menjambak rambutku?" kesal Chayu, namun sayang saat ia berkata seperti itu, Myungsoo sudah melesat menuju meja Park-sonsaengnim. Lalu iapun berjalan menuju meja Park-sonsaengnim sambil mengumpat.
V o i c e of M y H e a r t
===Chayu PoV===
"Chayu-ssi, kau tidak pulang? Latihanmu masih 1 setengah jam lagi bukan?"
"Ah Minjin-ah... hehe ne, aku hanya sedang malas pulang. Kau sendiri? Kenapa masih disekolah?" tanyaku balik pada Minjin.
"Hehe, aku ada tugas yang harus diselesaikan tadi. Jadi masih disini... Kalau begitu kutemani sampai appaku menjemputku ya? Hitung-hitung agar kau ada teman ngobrol sebentar. :D" huh... dijemput appa ya.
"Kau kenapa Chayu-ssi? Kau tidak senang ya aku temani?" ucapnya sedih akupun langsung menyadarkan diriku.
"Aniya... aku senang kok, kau bisa menemaniku. Hehe, mianhae kalau sudah membuatmu sedih. Oh iya kita menunggu dilapangan basket bagaimana? Setidaknya ada tontonan disana..." ucapku yang berusaha kubuat seceria mungkin, lalu Minjin pun setuju dan kamipun menuju lapangan basket. Jujur saja aku iri pada Minjin, ia bisa dijemput appanya. Sedangkan aku, bertemu saja sangat jarang, apalagi beliau menjemputku. Rasanya aku ingin sekali menangisi nasibku, tapi aku tidak boleh menangis. Aku adalah orang yang kuat.
"Aigoo, Chayu-ssi... Mian, aku tidak bisa menemanimu untuk menonton basket. Appaku sudah menjemputku ternyata. Mianhae... Kalau begitu sampai jumpa besok. Annyeong^^" pamitnya padaku sambil berjalan menjauhiku dengan melambaikan tangannya padaku, akupun hanya membalas lambaian tangannya dan senyuman tipis. Tanpa kusadari air mataku mengalir begitu saja dipipiku dan makin lama makin deras. Aish... kenapa air mataku tidak mau berhenti? Dan rasanya kakiku pun jadi melemas, karena sudah tak kuat lagi akupun jongkok dan menangis sambil memeluk kedua lututku.
"Hiks... appa... umma..."
===AUTHOR PoV===
'dung dung dung dung tlang'
"Wah... Kau hebat Hoya, kalau setiap memasukkan bola 3point terus begini kita pasti akan cepat meninggalkan skor lawan."
"Hei Woohyun, itu sulit kau tahu. Lawan kita pasti tak akan tinggal diam membiarkan kita melakukan 3point begitu saja."
"Kau benar... Tapi siapa tahu kita bisa melakukannya kan alhamdulillah ya... Sesuatu banget. Haha... yasudah kita latihan lagi." ajak Woohyun pada Hoya, tapi sayangnya saat Woohyun ingin merangkul bahu Hoya. Hoya telah lebih dahulu meninggalkan Woohyun dan menuju pelatih mereka. Akhirnya Woohyun pun gondok, karena Hoya pergi sebelum ia merangkulkan tangannya dibahu Hoya.
"Aish... orang itu. Bikin aku gondok saja." ucap Woohyun kesal sambil menatap Hoya yang berjalan keluar lapangan basket. "Heh? Mau kemana dia?" lalu Woohyun pun berjalan menuju pelatih mereka dan menanyakan kepergian Hoya.
"Oh... Hoya beNgis, makanya dia ijin kebelakang."
"O~" Woohyun pun hanya dapat ber‘O’ ria dan mengangguk-anggukkan kepalanya setelah mendengar jawaban pelatihnya lalu kembali melanjutkan latihan.
===HOYA PoV===
"Kau benar... Tapi siapa tahu kita bisa melakukannya kan alhamdulillah ya... Sesuatu banget. Haha........." ucap Woohyun namun tak aku dengarkan karena ada sesuatu yang membuatku penasaran. Bukankah itu Chayu, sedang apa dia jongkok disana?
Segera saja aku berjalan menuju tempat pelatih dan meminta waktu istirahat padanya #haha pelatihnya sesat banget ngasih alasan ke Woohyun beNgis XD# Setelah mendapat ijin dari pelatih aku segera berjalan keluar lapangan basket dan menuju ketempat Chayu. Ketika aku ingin memanggilnya aku mendengar suara isak tangis. Apa ia sedang menangis?
"Chayu-ssi... kau menangis???" tanyaku padanya dan akupun langsung jongkok ketika sudah ada dihadapannya. Namun tak ada jawaban, dan sepertinya ia sedang berusaha untuk menghentikan tangisnya. Ada apa dengannya?
"Chayu-ssi... kau baik-baik saja?" tanyaku lagi, dan ia pun langsung menggelengkan kepalanya.
"Aniya, aku baik-baik saja ^u^" jawabnya sambil menatapku dan dengan nada khas orang yang baru saja menangis namun ia berusaha untuk tetap ceria dan berusaha tersenyum. "Emmm... a, aku pergi dulu Hoya-ssi... annyeong" ucapnya cepat dan langsung berlari menjauhiku. Apakah aku semengerikan itu? sehingga ia langsung pergi ketika melihatku.
V o i c e of M y H e a r t
===Author PoV===
"Eh? Cepat sekali kau kembali? Sudah legakah?" tanya Woohyun ketika mendapati Hoya telah kembali ke lapangan basket. Sedangkan Hoya, ia merasa bingung dengan ucapan Woohyun barusan.
"Maksudmu, Hyun?" tanya Hoya kebingungan.
"Bukankah kau beNgis tadi? Aneh saja jika kau kembali secepat ini..." ucap Woohyun dengan expresi sedang berpikir. Dan hal ini langsung membuat Hoya memukul kepala Woohyun.
"Siapa bilang aku bengis hah!" ucap Hoya ketus lalu iapun segera meninggalkan Woohyun yang masih mengusap-ngusap kepalanya yang baru saja dipukul Hoya.
"Aish... sial sekali aku hari ini." keluh Woohyun akan nasibnya.
to be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar